Bulan Ramadhan menjadi momentum bagi seluruh umat islam di
dunia untuk mengejar pahala sebanyak - banyaknya. Allah SWT menjanjikan
berlipat gandakan pahala selama puasa Ramadhan berlangsung.
Banyak orang memanfaatkan momen tersebut dengan memperbanyak
ibadah, seperti membaca Al Quran, berdzikir dan juga menjalankan sholat
tarawih. Namun ada pula yang menghabiskan waktu puasa dengan tidur.
Meskipun tidur selama puasa Ramadhan, tetapi hal ini tidak
boleh dilakukan secara berlebihan. Kebiasaan tidur terlalu lama saat puasa
Ramadhan akan menimbulkan berbagai efek bagi kesehatan tubuh kita, miskipun
tidur sepanjang hari tidak membatalkan puasa. Lalu, mengapa tidur berlebihan
ketika puasa tidak dianjurkan? Berikut beberapa alasannya:
Berikut ini 6 bahaya tidur berlebihan saat puasa, dirangkum
dari berbagai sumber
1. Membuat Tubuh Lemas
Saat puasa tak sedikit orang akan merasakan lemas, apalagi
menjelang siang hingga sore hari. Tidur yang berlebihan pun dapat menjadi salah
satu penyebabnya.
Hal tersebut lantaran terlalu banyak tidur akan membuat
tubuh jadi lebih pasif. Otot dan anggota gerak tidak bekerja dengan maksimal
sehingga seseorang mudah lemas. Tidur yang berlebihan juga membuat tubuh tidak
menghasilkan metabolisme dengan maksimal.
Ketika tubuh lemas, bisa berimbas pada kegiatan yang
seharusnya bisa menambah pahala di bulan Ramadan justru malas untuk dilakukan.
2. Menurunkan Daya Tahan Tubuh
Selain membuat tubuh lemas, tidur berlebihan juga bisa
menurunkan daya tahan tubuh. Tubuh yang tidak mampu menjalankan fungsinya
dengan baik biasanya mudah sekali diserang oleh virus flu atau diare hingga
batuk krena daya tahan tubuhnya tidak baik. Maka penting untuk menggerakkan
tubuh sehingga kekebalan tubuh meningkat.
Jangan biarkan daya tahan tubuh menurun. Sebab, saat pandemi sekarang ini imunitas tubuh sangat berperan penting di dalam melawan COVID-19.
3. Menurunkan Kinerja Otak
Tidur memang penting untuk fungsi otak. Ketika tidur, otak akan
membersihkan produk limbah, menyeimbangkan neotransmitter, memproses kenangan
dan meningkatkan suasana hati. Namun, proses tersebut akan terganggu jika
seseorang tidur terlalu sebentar atau pun terlalu lama.
Tidur yang ideal adalah sekitar 6 jam hingga 8 jam. Namun
jika seseorang tidur lebih dari 9 jam, dapat memengaruhi kinerja otak dan
fungsi kognitifnya.
Para peneliti mengatakan jika tidur selama tujuh jam
menunjukkan kemampuan yang positif pada fungsi kognitif. Sebaliknya, ada
penurunan fungsi kognitif pada orang yang tidur lebih lama.
4. Menaikan Berat Badan
Kebanyakan tidur juga mampu memicu kadar lemak dalam tubuh
meningkat perlahan-lahan tanpa disadari. Hal tersebut juga menjadi alasan
pentingnya menggerakan tubuh secara rutin alias berolah raga.
Kegemukan akibat tidur yang berlebihan saat puasa dapat
menyebabkan penyakit lainnya seperti risiko obesitas, hati dan organ vital
lainnya.
5. Meningkatkan Risiko Depresi
Ada sebuah penelitian dimana tidur berlebihan dikaitkan
dengan gejala depresi dan kecemasan. Tidur lebih dari 10 jam memiliki kesehatan
mental yang buruk secara keseluruhan bagi seseorang.
Apalagi jika tidur berlebihan ketika puasa. Ada kemungkinan
seseorang bisa mengalami peningkatan resiko depresi karena jam tidurnya yang
berlebihan.
6. Buruk Bagi Jantung
Melansir dari Sleep Foundation, penelitian baru-baru ini
menemukan bahwa tidur berlebihan menempatkan tubuh pada risiko masalah
metabolisme. Ketika metabolisme terganggu, maka seseorang berisiko mengalami
gangguan endokrin. Perlu diketahui bahwa endokrin adalah kelenjar yang
memproduksi dan melepaskan hormon untuk mengendalikan banyak fungsi tubuh. Bisa
dibayangkan, seberapa besar bahayanya?
Dilansir dari Medical News Today, orang yang memiliki jam
tidur berlebihan justru berisiko lebih tinggi sakit jantung. Hasil penelitian
menunjukkan, mereka yang tidur lebih dari 9 jam memiliki risiko 34 persen lebih
tinggi terkena penyakit jantung.
Tidur terlalu lama juga kerap dikaitkan dengan penyakit
angina pectoris. Angina pectoris adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh
terganggunya aliran darah ke jantung. Terlalu lama tidur menyebabkan tubuh
kekurangan oksigen sehingga mengganggu aliran darah.
Alih-alih menahan rasa lapar, tidur berlebihan berisiko
menyebabkan kondisi di atas yang otomatis dapat mengganggu aktivitas puasa.
Oleh sebab itu, pastikan mendapatkan
waktu tidur yang cukup tidak lebih dari delapan jam sehari. Bagi kebanyakan orang
dewasa, tidur lebih dari jumlah yang disarankan dapat mengindikasikan masalah
kesehatan yang mendasarinya.